Tantangan utama membangun bisnis di Indonesia adalah kurangnya kepastian hukum yang fundamental. Pada intinya, ini merupakan persoalan sumber daya manusia, khususnya lulusan hukum ketika dikenalkan ke dunia kerja, mereka merasa tidak mampu menantang sistem dan institusi yang tidak efisien. Kami merasa bahwa ini merupakan tantangan besar sektor publik yang dihadapi oleh Pemerintah Indonesia dalam upayanya untuk melanjutkan reformasi birokrasi nasional.
Masalah sumber daya manusia ini juga lazim di sektor swasta, di mana firma dan perusahaan sering menyebut perlunya menanamkan pelatihan in-house kepada lulusan baru agar dapat memenuhi standar.
Ketidaksiapan lulusan hukum Indonesia di bidang publik dan swasta ini, dalam pandangan kami, merupakan dampak dari kesenjangan antara kurikulum fakultas hukum dan permintaan dunia kerja yang terbentuk dari pelayanan hukum. Semakin ke sini, kesenjangan ini meluas ke penurunan kualitas pengetahuan hukum pada lulusan baru, menunjukkan bahwa mahasiswa tidak cukup terpapar oleh tuntutan tersebut dalam konteks akademik.
Para pendiri Jentera

Abdul Haris M. Rum
Pendiri Jentera, Partner di Lubis Ganie Surowidjojo Law Firm

Ahmad Fikri Assegaf
Pendiri Jentera, Pendiri Assegaf Hamzah & Partners Law Firm

Arief T. Surowidjojo
Pendiri Jentera, Pendiri Lubis Ganie Surowidjojo Law Firm

Chandra M. Hamzah
Pendiri Jentera, Komisioner KPK 2007–2011, Pendiri Assegaf Hamzah & Partner Law Firm

Erry Riyana Hardjapamekas
Dewan Kehormatan Jentera, Komisioner KPK 2003–2007

Hamid Chalid
Pendiri PSHK dan Jentera, Profesor Hukum dari Universitas Indonesia

Mardjono Reksodipoetro
Anggota Senat Guru Besar Indonesia Jentera, Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia, Pendiri Ali Budiardjo Nugroho Reksodiputro

Marsilam Simandjuntak
Dewan Kehormatan Jentera, Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung pada 2001
Perjalanan Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera
Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera didirikan atas dasar kepercayaan bahwa hukum di Indonesia harus terus dirawat dan dibangun. Dengan demikian, hukum dapat menjadi medium penggerak dalam mencapai Indonesia yang demokratis, berkeadilan, dan sejahtera.
Keunggulan kami
Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera saat ini mengundang partner dengan visi yang sama dalam membangun kembali hukum di Indonesia, yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang hukum untuk mengembangkan kepastian hukum di Indonesia.
Donasi sekarang
STHI Jentera saat ini mengundang rekan-rekan dengan visi yang sama dalam membangun kembali hukum di Indonesia.